Kebangsaan
Semangat kebangsaan dibangun, ditumbuhkembangkan dan diikat dengan Penyatuan ideologi yaitu PANCASILA. Penyatuan pandangan kehidupan berbangsa dengan Bhineka Tunggal Ika, serta Penyatuan semangat perjuangan dengan makna Merah Putih pada bendera, serta Penyatuan ribuan kepulauan Indonesia dalam Wawasan Kebangsaan.
Ketika pertama kali Bung Karno menerima tugas sebagai mandataris MPRS ketika itu, maka inti pokok dari mandat yang diberikan kepada Sukarno adalah membangun bangsa
Membangun moral bangsa memang tidak mudah, dibutuhkan komitmen tinggi dari Seluruh komponen bangsa untuk bersatu padu dalam semangat perjuangan yang tak pernah henti. Karenanya, mengutip kata-kata Bung Karno, “ Kalau adakalanya kita merasa bingung, kalau adakalanya kita merasa sulit, kalau adakalanya kita merasa buntu, karena kita tahu perjuangan itu riak gelombangnya sangat besar, maka kembalilah kepada Pancasila, yang kita yakini sebagai Panca Ajimat dan Panca Sakti.
Tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila sudah sering diperingati. Namun, seiring dengan bertambahnya umur negeri ini “Pancasila sesungguhnya semakin dilupakan atau diabaikan “, sehingga kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya, semakin hari semakin kehilangan rohnya. Itulah sebabnya kenapa kita selalu tidak mampu dan kalah bersaing.
Sesuatu yang dipandang sebagai hal yang fundamental sebagai penentu kehidupan masa depan bangsa adalah Pendidikan. Sementara kebijakan pendidikan nasional saat ini cenderung mengarah ke neo liberalisme yang menjadikan pendidikan sebagai komoditas. Akibatnya, pendidikan tidak lagi dijalankan dengan semangat untuk mencerdaskan seluruh kehidupan warga negara, terutama dalam pembangunan kepribadian moral.
Saat ini, sistem pendidikan yang ada di negeri ini lebih mengedepankan proses transformasi intelektual ketimbang sistem transformasi moral untuk mampu bertanding dengan negara maju. Tapi, bukankah bangsa ini membutuhkan manusia-manusia terdidik dan berkepribadian yang mampu menyelesaikan persoalan bangsa ? maka salah satunya jalan untuk itu adalah mengedepankan dan menghidupkan kembali roh perjuangan bangsa adalah Pancasila di tengah-tengah sistem pendidikan kita. Sehingga, dengan demikian diharapkan membawa pendidikan ke arah terciptanya harga diri bangsa, nasionalisme yang tumbuh untuk melawan keterpurukan dan secara bersama-sama melawan kebodohan. (Bang Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar